SMS 081228945753 / 081391803748
 
Malam ini, sepulang dari Kuliah Umum #3 yang diselenggarakan oleh Institut Ibu Profesional Jogja, saya langsung meluncur ke laptop untuk mengikuti Webinar Ibu Profesional. Kali ini materi webinar diisi oleh kak Yudhis (11th). Sekalipun masih sangat muda, tapi kak Yudhis ini kreatif lho. Makanya, didaulat oleh Ibu Profesional untuk menjadi salah satu pembicaranya.

Kak Yudhis mengajarkan cara membuat Video Animasi menggunakan GoAnimate. Mulai dari proses hingga jadinya video animasi tersebut sangatlah mudah. Dalam beberapa menit saja, kita dapat membuat video animasi yang kita inginkan. Ini video animasi yang saya buat saat Webinar berlangsung.
Karena ingin mengeksplore lebih dalam mengenai aplikasi ini, kemudian saya membuat video lainnya. Dan inilah videonya.
GoAnimate.com: senowahyu%26%23039%3Bs+Animation by senowahyu


Like it? Create your own at GoAnimate.com. It's free and fun!
Menariknya lagi, pada GoAnimate ini juga dapat memiliki pertemanan dengan para kreator video lainnya. Mau tau bagaimana cara mudah membuat video animasi di GoAnimate? Ini ada slidenya. Udah ijin langsung dari bu Lala (ibunya kak Yudhis). Kalo mau belajar banyak dengan kak Yudhs, bisa kunjungi websitenya di DuniaYudhis.com ^_^ Selamat mencoba ^_^ Yukk berteman di GoAnimate. Klik disini untuk melihat Profile saya di GoAnimated.com.
 
_Sukses, kata yang siapapun dipastikan menginginkan dapat meraihnya. Sebenarnya sukses itu apa ya? Banyak yang bilang sukses itu setelah memiliki semua yang kita inginkan. Ada pula yg mengatakan bahwa sukses merupakan suatu perjalanan. Maksudnya ketika dia melakukan kebiasaan-kebiasaan positif yang mengarahkan dirinya untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya, serta dia berhasil melakukannya, itulah sukses. Nah, kalo menurut definisi saya sendiri, sukses merupakan rangkaian tindakan yang membuat seseorang yang melakukan aktivitas tersebut menjadi pribadi yang semakin baik dari hari ke hari.

        Melihat definisi yang saya buat itulah (mohon maaf sumber pemikirannya berdasarkan proses keseharian, bukan berdasarkan referensi orang lain), berarti bahwa rangkaian tindakan yang dijalankan secara berulang kali dan berkesinambungan itulah yang kemudian harus selalu dijaga konsistensinya. Karena berdasarkan yang pernah saya tahu, bahwa rangkaian tindakan akan membentuk kebiasaan, kebiasaan akan membentuk karakter, karakter inilah yang akan menentukan apakah setiap tindakannya mencerminkan tindakan sukses ataukah tidak.

        Nah, definisi kebiasaan hubungannya dengan sukses itulah yang sudah banyak sekali saya dengar. Tapi belum pernah sekalipun saya menemukan bagaimana membuat sistem untuk membentuk kebiasaan itu. Sampai saya bertemu sebuah institut (yang menurut saya, institut ini secepatnya akan membawa perubahan Indonesia secara luas dan perubahan pola pikir lebih baik untuk para Ibu di Indonesia secara khusus) yang  menunjukkan system pembentuk kebiasaan itu.Institut ini dinamakan Ibu Profesional.

        Dalam salah satu kuliah Institut Ibu Profesional ini, saya belajar (sebenarnya istri yang kuliah, saya nebeng rekaman kuliah yg 2kali pertemuan ini disharekan oleh bu Rina) bahwa untuk dapat memandirikan anak di rumah adalah dengan membuat BUKU BINTANG. Wah, menarik ini. Yang saya pelajari dari konsep pembentukan system kebiasaan ini bahwa anak kita dipersilahkan untuk membuat BUKU BINTANGnya sendiri. BUKU BINTANG berisi beberapa aktivitas yang akan mendapatkan point reward berupa bintang bila melakukan aktivitas tersebut.  Ketika bintang tersebut terkumpul pada jumlah tertentu, maka si anak akan mendapatkan yang diinginkan sesuai kesepakatan dengan orang tua. Ada pula buku CURHAT, yang berisi setiap curhatan orang tua dan anak bila ingin menyampaikan sesuatu satu sama lain namun diantaranya merasa takut menyinggung perasaan bila diucapkan secara verbal.

        Belajar yang benar tentunya bukan hanya sekedar mendengar dan memahami. Tapi juga mengamalkannya. Saya dan istri melihatnya bahwa BUKU BINTANG dan BUKU CURHAT ini ide yang bagus untuk membentuk kebiasaan kami (berhubung anak kami masih berumur 1tahun, jadi kami saja yang menerapkannya, sekaligus membiasakan diri sebelum menganjurkan ke anak). Yang kami tahu bahwa sebuah kebiasaan akan terbangun ketika aktivitas itu terjadi selama minimal 90hari berturut-turut. Ahaaaa….inilah solusinya. Hari Jum’at kami menerima materi itu, hari Ahad kami langsung membuat BUKU BINTANG dan BUKU CURHAT itu, serta langsung kami terapkan.

        Hasilnya? AJAIB!  Banyak sekali efek positif dari BUKU BINTANG ini. Mungkin memang baru 2hari kami menerapkan konsep ini dan belum terbukti secara jangka panjang. Justru itu, kami menjadi semangat untuk lekas membuktikan konsep ini efeknya secara jangka panjang. Perubahan signfikan secara jangka pendek setelah kami mereapkan BUKU BINTANG ini yaitu:
  • Kami rebutan tugas rumah. Sebelumnya kami selalu melemparkan tanggung jawab tugas rumah. Saya selalu mengalihkan tugas tertentu ke istri saya. Pada akhirnya job description kami menjadi kabur. Dan berulangkali kami selalu berantem kecil karena masalah ini. Sekarang, aman dan damai karena masing-masing kita justru semangat mengambil peran dalam tugas rumah itu.
  • Ada ruh persaingan diantara kami. Sebelumnya, saya berharap istri sajalah yang berbuat baik untuk keluarga kami. Cukup istri saya yang rajin. Tapi kini kami berlomba-lomba untuk berbuat baik.
  • Aktivitas rumah menjadi jauh lebih terencana. Sebelumnya saya selalu menyelesaikan pekerjaan rumah yang dilimpahkan oleh istri saya pada sore hari, itu karena saya tidak ada planning untuk menyelesaikannya. Tapi melalui  BUKU BINTANG ini saya menjadi merencanakan aktivitas yang ingin saya lakukan (tentunya termotivasi karena ingin mendapatkan poin sebanyak-banyaknya dalam sehari :D).
  • Rumah bersih dan rapi sebelum jam8pagi. Point ini yang membuat saya terheran-heran. Saya mungkin orang paling malas di dunia untuk mau membereskan rumah. Korbannya selalu istri saya. Tapi sekarang, ajaibnya sebelum jam8pagi rumah sudah kinclong meeennn J
  • Saya mandi awal, sebelum jam7pagi. Saya adalah seseorang yang bekerja di rumah. Sebelumnya saya berpikir untuk tidak perlu mandi awal, karena toh juga aktivitas pekerjaan dilakukan di rumah. Tapi sekarang saya menjadi berusaha untuk bekerja lebih awal, karena banyak sekali aktivitas yang akan dikerjakan sekalian bekerja.
  • Membangun kembali kebiasaan membaca dan menulis.  Serta banyak lagi aktivitas positif lainnya mulai saya bangun dengan SENGAJA DAN MENYENANGKAN.
Untuk BUKU CURHAT, menurut saya efeknya secara jangka panjang. Sehingga belum terlihat pada 2hari aplikasinya.

        Penerapan BUKU BINTANG sebenarnya menurut saya adalah salah satu cara merealisasikan roti besar kita (baca: impian). Seseorang perlu memiliki impian besar di hadapannya, namun BUKU BINTANG ini membantu kita membentuk kebiasaan-kebiasaan positif menuju realisasi impian kita. Karena yang setahu saya bahwa kapabilitas seseorang dalam meraih impian-impiannya ditentukan dari kepantasan dirinya meraih impian-impian itu dilihat dari kebiasaan yang dilakukannya.

Tulisan saya ini juga terdapat pada
bulletin Ibu Profesional Jogja
 
_                 Mendapat kabar bahwa Klub Oase akan ke Salatiga bagi saya seperti  mimpi menjadi kenyataan. Saya yang berpenghasilan belum begitu besar sepertinya tiap kali melihat kegiatan-kegiatan Klub Oase, hanya menjadi mimpi saja untuk bisa menjangkaunya. Ditambah lagi kakak ipar saya, Gita Lovusa yang menyengajakan datang dulu ke Jogja. Melihat kabar itu, Ibu sayapun ikut senang. Dari rencana yang telah dibuat sekitar sebulan yang lalu itu, Dian (istri saya) tidak sabar menantikannya.

Berangkat jam11.00, Ndagel tenan iki (Benar-benar lucu)

Tibalah harinya kami harus berangkat ke Boyolali tanggal 17 Februari. Keberangkatan ini, Alhamdulillah sudah dipersiapkan dengan cukup matang. Mengingat sebelum berangkat, saya mendapat setumpuk orderan bisnis saya (Kampoeng Djamoer), saya memprioritaskan hal itu dahulu jauh hari serta menginformasikan tutupnya sementara toko kami sampai dengan tanggal 22 Februari. Selain itu, saya juga memang merencanakan untuk berjualan di  Padepokan Lebah Putih, sehingga memang saya sudah mempersiapkan dagangan sejak tanggal 15 Februari.

Keluarga saya dan mbak Gita sudah merencanakan berangkat jam6pagi karena kami kira acara akan dimulai jam9pagi. Beruntunglah sehari sebelumnya mbak Gita memastikan ke mbak Septi bahwa ternyata janjian ke Moo’s Camp Boyolali jam2siang. Akhirnya kami mengubah jam keberangkatan menjadi jam10pagi. Janji dengan pak Jaja (teman yang bersedia menyopiri kami) menjadi  diubah pula. Karena kami melalui jalur Klaten-Kartosuro-Boyolali, diputuskan untuk lebih mudah untuk menjemput pak Jaja di rumahnya Jl.Pramuka.

Pak Jaja, sudah siap dengan tas yang sepertinya berisi perbekelan selama perjalanan (sok tau :D). Oiya, saya lupa bilang bahwa kami meminjam mobil orang tua saya yang Automatic. Awalnya ketika menjemput pak Jaja, memang saya membawa mobil saya sendiri yang Manual. Sampai ketika di jalan terjadi suatu percakapan,

“pak Jaja bisa nyopir mobil Automatic juga tho?” Tanya saya memastikan, karena saat janjian saya lupa memastikannya.

“ndak bisa mas Seno, saya biasa nyopiri mobil manual. Kita berangkat pakai mobil ini tho?” Beliau sambil menoleh ke saya sejenak.

“Nah loooo, bukan pak Jaja.” Sambil dalam hati tepok jidat. “Ini nanti mampir dulu ke rumah orangtua saya dahulu untuk mengambil mobil, dan itu adalah mobil Automatic.”

“Hahahaha….iya tho? Lha sampeyan ndak bilang. Ndagel tenan iki…..” Sambil melemparkan senyum. ”Lha gimana mas?nanti kalo diteruskan, perjalanan jadi tidak nyaman. Kalo semisal ndak jadi ya ndak apa-apa. Mumpung masih disini” Saat itu masih sekitar 1km dari rumah pak Jaja.

Awalnya saya minta rekomendasi temannya, tapi karena belum berencana, hamper dipastikan temannya pak Jaja tidak bisa. Selain itu, setelah dipikirkan lagi bila bukan bersama orang yang dikenal sebelumnya, terasanya kurang sreg. Akhirnya kami kembali ke rumah sambil tertawa juga di dalam mobil. Dalam hati, saya benar-benar merasa bersalah karena tidak memberitahukan sebelumnya. Dalam kasus ini, saya belajar bahwa ternyata penting untuk memastikan keahlian seseorang sebelum bekerjasama dengannya.

Insiden kecil ini cukup mengulur waktu kami, sampai akhirnya kami harus mulai berangkat dari Jogja jam11. Itupun belum ditambah mampir-mampir dulu ke toko kelontong, isi bensin, dll. Sehingga kami baru saja keluar Jogja sekitar jam12. Prediksi waktu itu sangat mepet untuk bisa menepati waktu janjian jam2siang di Bakso Kadipolo (depan RSUD Boyolali) dengan Klub Oase.

Bersyukur ternyata janjian diundur jam3sore. Kami memang tiba di Bakso Kadipolo jam2siang tepat. Namun dengan diundurnya janjian, berarti kita bisa punya spare waktu untuk meluruskan kaki dan makan Soto Kadipolo yang Cuma Rp 3500,-/porsi.

Aktivitas di Moo’s Camp

Tepat jam3sore ketika kami beres-beres untuk masuk mobil, rombongan Klub Oase tiba di Bakso Kadipolo. Kami langsung menuju Moo’s Camp, saya mengikuti mobil rombongan dari belakang.
_Akhirnya tiba juga di Moo’s Camp. Perjalanan Bakso Kadipolo – Moo’s Camp sekitar 30menit.

Sesampainya di Moo’s Camp langsung gelar tikar, duduk leyeh-leyeh. Sebagian teman-teman ada yang memasukkan barang-barang bawaan ke kamar, sementara anak-anak bermain bersama Komunitas Cantrik di halaman Moo’s Camp.

Selama di Moo’s Camp banyak sekali manfaat dari aktivitas yang kita lakukan. Berikut ini aktivitas yang kami lakukan selama di Moo’s Camp:

1.       Sharing tentang Moo’s Camp oleh Ara

2.       Sharing tentang Legalitas Bisnis oleh mbak Septi dan pak Dodik

3.       Komunitas Cantrik

4.       Cara menstrukturkan Impian oleh mbak Septi, didukung oleh pak Dodik

5.       Sharing tentang Ibu Profesional

6.       Sharing tentang Klub Oase

7.       Cara belajar melalui metode 4E

Penjelasan tentang aktivitas di Moo’s Camp akan bersambung di postingan selanjutnya ya ^_^
 
Beberapa hari ini saya gencar mengkampanyekan di Facebook mengenai anti asap rokok. Karena saya sangat tidak menginginkan asap rokok bersliweran seenaknya di dekat keluarga saya. Berawal dari sebuah berita ini yang nyinyir saat membacanya. Berita tersebut saya dapatkan dari tautan teman Facebook saya. Yang membuat lebih mengenaskan lagi ketika membacanya bahwa gadis tersebut meninggal akibat dari kebiasaan merokok dari orang disekelilingnya.

Setelah selesai membaca berita tersebut, saya langsung merekomendasikan berita tersebut ke Facebook agar teman-teman saya yang lainnya ikut membaca. Komentar demi komentar bergulir. Komentar yang mengiyakan, meremehkan, maupun menentangnya. Hal itu sah-sah saja, setelah membaca komentar-komentar itu menyesalnya mengapa harus saya hapus hanya karena salah satu komentar tersebut menyebutkan saya tidak dewasa. Seharusnya saya jawab komentarnya. Saat saya coba mengembalikan, ternyata status yang telah terhapus tidak dapat dikembalikan. 

Hari berikutnya saya membuat posting foto-foto Iklan Anti Rokok. Dan mulai dari postingan tersebut, banyak yang merespon mendukung kampanye tersebut. Lalu akhirnya teman saya lainnya merespon dengan menampilkan video mengenai strategi Phillip Morris dan pabrik rokok meng'asap'i Indonesia. Berikut ini videonya:
Cuplikan subtitle dari video tersebut:
Sekarang di Bloomberg, anak yang merokok berkurang lima puluh persen dari delapan tahun yang lalu. Di 2007, jumlah perokok di Negara mencapai tingkat terendah dalam 40 tahun.

Rokok, dalam abad ini, akan membunuh 1 Milyar orang kalau kita tidak bertindak. Itu adalah pembunuh terbesar dan pembunuh yang paling dapat dicegah. Satu milyar kematian.

Dan delapan puluh persen kematian tersebut akan terjadi di negara berkembang. Di situlah tujuan pasar yang baru untuk industri tembakau. Dalam upaya untuk menutupi pendapatan yang hilang di Amerika dan Eropa. Industri tembakau sedang berburu konsumen baru di negara-negara berkembang.

Pasal di Undang-undang Kesehatan 2009 yg melabel nikotin sebagai obat adiktif. Pasal tersebut secara aneh dikeluarkan dari undang-undang pada malam sebelum Presiden Indonesia hendak menandatanganinya.

Perusahaan rokok selalu mengantisipasi dari permulaan untuk menginvestasikan di golongan muda. Dengan cara memakaikan brand mereka, dan menyandukan nikotin.

MATTHEW MYERS (Campaign for Tobacco-Free Kids):
Mungkin 2 kebohongan yang paling mencelakakan dalam sejarah bisnis di dunia adalah:
- merokok tidak menyebabkan penyakit.
- kita tidak memasarkan rokok ke anak kecil.

Industri Rokok yang ditutup akan menelantarkan 600ribu petani tembakau dan pekerja? Itulah selalu alasan yang dikemukakan para perusahaan rokok, pelaku tembakau, maupun para perokok. Berita ini akan menjawabnya.

Saya sangat menentang asap rokok! Solusi untuk menangani masalah rokok yang menurut sebagian orangdilema ini:
- Buatlah rokok yang asapnya hanya ditelan saja (sepertinya tidak mungkin).
- Buatlah tempat-tempat merokok yang tertutup rapat di seluruh sudut kota (sebagai tanggung jawab perusahaan).
- Tutup perusahaan rokok, ganti dengan pabrik obat berbahan tembakau.

Ingat! Saya bukan benci perokok! Saya BENCI ASAP ROKOK dan "PEROKOK YANG TIDAK PEDULI SEKITAR!" Jadi, bila ingin sama-sama nyaman merokoklah didalam ruangan tertutup bersama yang lainnya.

Atau bisa juga, silakan pasang tulisan ini di ruang tamu rumah anda:
Saya tidak tahu mengenai persaingan pasar antara rokok impor dan kretek lokal. Yang saya tahu hanya asap rokok tidak hanya merugikan para perokok saja, tapi juga orang-orang yang ada disekitar.

Saya sangat YAKIN! Kampanye anti asap rokok ini akan terus bergulir sampai akhirnya Rokok tidak ada tempat lagi di Indonesia. Detailnya,lihat saja video ini.

SILAKAN INGIN MEN-SHARE TULISAN INI ATAU TIDAK. Yang pasti ketika ANDA MEN-SHARE TULISAN INI serta ikut mengkampanyekan anti asap rokok, menjadi bukti bahwa anda setuju bahwa asap rokok sangat membahayakan.

SALAM SEHAT!  
 
Prinsip Rumah Putih dalam mendidik anak-anak kami adalah berdasarkan kasih sayang yang dilingkari oleh kedisplinan dan nilai-nilai Islam. Baru saja beberapa hari saya berpikir seperti itu, sejak 2hari yang lalu saya dipertemukan banyak informasi dan pengetahuan yang berkaitan dengan prinsip-prinsip tersebut.

Diantara sekian banyak informasi dan pengetahuan yang bertebaran di jagat maya ini, saya memilih diantaranya:

 
Alhamdulillah akhirnya terwujud juga Blog untuk jurnal kegiatan keluarga kami. Dulu saya (Ayah) ketika kuliah terbiasa untuk menceritakan setiap aktivitas yang tak terlupakan. Tapi kebiasaan itu perlahan (tapi pasti ^_^) semakin menghilang dikarenakan aktivitas yang menurut saya penting untuk diprioritaskan. Ditambah lagi dengan blog pribadi saya di multiply yang sampai detik ini tidak dapat saya masuki T_T (http://senowahyu.multiply.com).